Archive for Januari, 2009

h1

E-EDUCATION 1 ( Materi PTSI C )

Januari 8, 2009

Komputer dan Pendidikan

Tanggung jawab sekolah yang besar dalam memasuki era globalisasi adalah mempersiapkan siswa untuk mengahadapi tantangan-tantangan dalam masyarakat sangat cepat perubahannya. Sala satu dari tantangan yang dihadapi oleh para siswa adalah menjadi pekerja yang bermutu. Kemampuan berbicara dalam bahasa asing dan kemahiran komputer merupakan dua kriteria utama yang pada umumnya diajukan sebagai syarat untuk memasuki lapangan kerja di Indonesia ( dan di seluruh dunia ). Mengingat sekitar 20-30 % dari lulusan SMU di seluruh wilayah Nusantara ini yang melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi, dan dengan adanya komputer yang telah merambah di segala bidang kehidupan manusia, maka dibutuhkan suatu tanggung jawab yang besar terhadap system pendidikan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa dan kemahiran komputer bagi para siswa kita.

Biaya yang dibutuhkan untuk mempersiapkan belajar komputer di sekolah akan mahal.

  • Bagaimana pemerintah akan mampu membiayai pembangunan ini ?
  • Memberikan apa yang dibutuhkan, bagaimana pemerintah dapat mengelak untuk tidak membiayai pembangunan ini ?
  • Apakah pemerintah harus membiayai secara penuh untuk pembangunan ini ?

Dalam menghadapi masalah ini beberapa sekolah swasta dan negeri yang telah mengambil langkah maju. Pada beberapa sekolah mereka telah membangun hubungan yang sangat erat dengan masyarakat setempat dan melakukan sebuah lompatan yaitu dengan mengundang para masyarakat penyumbang untuk membangun fasilitas dasar komputer. Sekolah ini telah membuktikan bagaimana mengatasi salah satu masalah terbesar dalam pengenalan teknologi ke sekolah-sekolah di Indonesia secara berkesinambungan. Keefektifan system yang berkesinambungan ini sudah tumbuh lama ketika masyarakat setempat memahami bagaimana pentingnya teknologi bagi anak-anak mereka. Dalam hal ini kami telah mempelajari bahwa, sekolah-sekolah yang bekerjasama dengan masyarakat setempat untuk membangun fasilitas cenderung berkembang secara teratur dan juga meningkatkan dukungan dari masyarakat setempat.

Kesinambungan adalah faktor utama. Pada program di masa lalu untuk menyediakan teknologi ke sekolah kebanyakan mencapai sedikit sukses dalam jangka waktu yang cukup lama dan jarang sekali menunjukkan perkembangan. Persyaratan mengenai laboratorium bahasa adalah contoh yang umum. Biasanya ada enam masalah utama, yaitu ;

  • Anggaran untuk perawatan fasilitas awal tidak tersedia.
  • Pelatihan biasanya terlalu spesifik dan tidak berhubungan dengan kebutuhan di lapangan atau perubahan sikap.
  • Tidak tersedianya karyawan untuk perawatan rutin dan pengembangannya.
  • Tidak tersedianya teknisi ahli atau terlalu mahal
  • Materi yang sesuai untuk mengajar tidak tersedia
  • Lemahnya kondisi kerja guru di lapangan mendorong bahwa mereka tidak dapat membagi waktu untuk mengembangkan materi mengajar secara kreatif.

Masalah-masalah ini menjadi lebih luas dalam hal komputer karena tingkat keahlian yang diminta untuk mengembangkan dan merawat fasilitas tersebut sangat tinggi serta kemahiran komputer mempunyai nilai jual yang sangat tinggi pula. Saran untuk memberi pelatihan karyawan di sekolah tidak berlaku dalam konteks yang ada saat ini. Karena siapa saja yang mengembangkan diri untuk mencapai posisi tingkat ahli, mereka di sektor komersil dapat menghasilkan sepuluh kali lipat dari apa yang mereka dapat di sekolah, jadi mungkin saja mereka akan menghabiskan waktu dengan pekerjaan dari luar kantor (hal ini juga menjadi masalah pada karyawan yang memiliki kemampuan di bidang jasa umum).

Bagaimana caranya di beberapa sekolah berhasil membeli komputer, yang mahal dan memerlukan biaya perawatan yang cukup tinggi?

Hanya sedikit sekolah yang berlokasi dilingkungan yang makmur, di mana kelompok orang tua-guru dapat mencapai sejumlah besar uang secara mudah. Walaupun begitu beberapa sekolah yang lain berada di tengah lingkungan di mana tingkat social-ekonominya rendah, tetapi mereka juga berhasil mencapai tingkat yang sama dalam hal pencapaian di bidang pengembangan komputer dan fasilitas lain di lingkungan sekolah mereka. Dua contohnya yaitu SMUN 2 Wonosari di Daerah Istimewa Yogyakarta dan SMUN 23 di Bandung, Jawa Barat. Pendekatan awal yang dilakukan mereka terhadap pengembangan sekolah adalah serupa tapi tak sama. Keduanya menyusun kerberhasilan mereka dengan cara kooperatif dan bekerjasama dengan masyarakat setempat. Walaupun demikian SMUN 2 di Wonosari bergantung kepada penentuan dan pengembangan dari para karyawan itu sendiri. Sedangkan SMUN 23 di Bandung berinisiatif menentukan programnya melalui peranan enterprenur dan mendapatkan sumbangan dari masyarakat dan industri.

Tanpa mengindahkan cara pendekatan yang di tetapkan, sekolah anda dapat memutuskan untuk mengambil beberapa butir penting, yaitu sekolah harus benar-benar obyektif, berkomunikasi pro-aktif terhadap tujuan tersebut, menguntungkan masyarakat setempat dan harus terbuka serta 100 % transparan. Hal ini penting sekali bahwa pengembangan harus direncanakan dengan seksama sehingga meningkatkan kwalitas lulusan pendidikan bagi siswa dapat secara mudah dibicarakan dengan masyarakat. Akan mengherankan sekali jika melihat berapa jumlah dukungan ekstra yang akan dicapai dari masyarakat apabila dibangun suatu “kepercayaan” dan mereka “memahami” akan keuntungannya bagi anak-anak mereka.

Peralatan – perangkat keras apa saja yang diperlukan?

Peraturan yang ada sekarang ini, membatasi jumlah maksimum per kelas untuk 48 siswa. Sementara itu untuk kebutuhan ideal tersebut diperlukan 48 komputer, hal ini menjadi target yang tidak realistis bagi semua sekolah di Indonesia saat ini. Beberapa sekolah telah menunjukkan kepada kami bahwa mereka memulai keberhasilan program ekstra-kurikuler sekolahnya hanya dengan jumlah komputer yang terbatas, melalui penjadwalan ketat. Penulis percaya bahwa target realistis terdekat dalam pertengahan waktu adalah menjadi 24 komputer. Pada kenyataannya hampir seluruh kelas berisi di bawah 48 siswa jadi angka perbandingan bagi siswa terhadap komputer tidak lebih dari 2 :1. Berbagi komputer selama masa awal tahap pelatihan komputer dapat memberikan keuntungan untuk membantu membangun rasa percaya diri dan juga memberikan kesempatan kepada siswa yang lebih mahir, sehingga mereka dapat membantu siswa yang lemah (meningkatkan efisiensi guru). Hal ini bukan berarti sekarang anda harus membeli 24 komputer. Anda bisa memulai program dasar ekstra-kurikuler hanya dengan 2 komputer. Yang terpenting adalah anda memiliki rencana, membuat pengaturan untuk melatih dan memepersiapkan karyawan anda, serta mulai untuk membicarakan masalah komputer tersebut. Penulis pernah mengajar kelas Internet hanya menggunakan satu komputer saja.

CATATAN :

Hampir semua supplier komputer di Indonesia akan melakukan install program apapun sesuai dengan permintaan, demi kepentingan agar komputer tersebut dibeli. Ini adalah salah satu alasan akan sangat pentingnya perencanaan matang mengenai tujuan pelatihan dalam rangka nantinya untuk mengetahui program apa saja yang diminta dan menghemat biaya program (software). Walaupun begitu saya akan merekomendasikan bahwa paling tidak 20 % (lebih disukai semuanya) dari komputer anda memiliki CD ROM drive jadi apabila program spesial yang diminta tetap, maka CD dapat dipergunakan.

Dari pengalaman kami di sekolah-sekolah kelihatannya kebutuhan printer di sekolah minimum 2 (dua).

h1

E-EDUCATION 2 ( Materi PTSI C )

Januari 8, 2009

KOMPUTER & PENDIDIKAN

APLIKASI NON PENGAJARAN

CAT (Computer Assisted Testing)

Contoh :

komputer digunakan sebagai penganti kertas ujian

komputer dimanfaatkan untuk menggali kemampuan melalu

tanya jawab secara aktif

CAG (Computer Assisted Guidance)

Pengarahan berbantuan komputer membantu pemakai dalam

pengambilan keputusan

Contoh :

– penggunakan INTERNET

CMI (Computer managed Instruction)

Belajar dikelola komputer

Contoh :

Perencanaan kuliah, belajar, membaca, ujian

komputer langsung memantau kegiatan dan prestasi siswa

APLIKASI PENGAJARAN

CAI (Computer Assisted Instruction)

Tahun 1960, Jenis Aplikasi CAI :

Latih & Praktek (Drill & Practise) : menguji tingkat pengetahuan siswa

Penjelasan (tutorial) : untuk materi ajaran baru, disini siswa dapat berinteraksi dengan komputer

Simulasi : digunakan untuk mengkaji permasalahan yang rumit Permainan (game) : agar bisa mendapat pengetahuan dengan cara santai.

Beberapa contoh sistem CAI (tahun 80-an) :

PLATO

– Dibuat di University Illinois (1959) & Central Data Corp. (CDC)

– Tujuan : memotong jalur pendidikan formal dan langsung belajar di rumah berupa latih, praktek, penjelasan dan simulasi

– Menggunakan bahasa pemrograman TUTOR untuk : bhs prancis, Jerman, spanyol & Aritmatika dasar serta Fisika u/: SLTA, pelatihan pegawai baru di UNITED AIRLINES

– Digunakan untuk komputer mikro : IBM, Apple II plus, ATARI 800 dan Texas instrument TI 99/4A

Rancangan asli PLATO :

terdiri dari satu komputer besar CDC dihubungkan dengan jalur komunikasi ke terminal-terminal jarak jauh

Jalur komunikasi : satelit, kawat khusus dan saluran telpon

terminalnya memiliki kemampuan sentuhan sensitif (touch sensitive) dan keyboard, pembaca optik (optical scanner), unit pencetak

melayani sampai dengan 32 lokasi berbeda, masing-masing 32 terminal

Kelebihan : dapat memantau perkembangan belajar siswa dan mendorong siswa belajar lebih cepat

TICCIT (Time-shared interactive Computer Controlled

Information Television) Dikembangkan di perusahaan MITRE (1971), dibiayai oleh National Science Foundation

Ciri Khas :

1. Dirancang agar semua aplikasi perangkat lunak dari berbaga aplikasi dapat diterapkan terpadu.

2. Tidak dirancang untuk latih & praktek tapi lebih ke bentuk penjelasan

3. Memungkinkan pemakai untuk lebih berinisitaif dibandingkan dengan sistem CAI lainnya

Rancangan TICCIT :

tiap unit terdiri dari televisi berwarna, keyboard khusus (15 tombol), earphone, tempat belajar, buku catatan

mampu melayani sampai dengan 128 unit belajar

Kawasan materi ajaran meliputi : bhs prancis, inggris, spanyol, linguistik, logika simbolis, latihan petugas penerbangan, ilmu kelautan, keperawatan dan elektronik

Tiga jenis informasi yang digunakan dalam peragaan TICCIT :

Aturan (Rule) : definisi, pernyataan hubungan antara besaran & prosedur rinci

Contoh : penggunaan aturan, ilustrasi dari definisi

Latihan : menguji siswa seberapa jauh pengertian & pengetahuannya.

METODE PENGAJARAN BARU

METODE LOGO :

Menggabungkan 3 bidang ilmu : Kecerdasan buatan, psikologi & Ilmu komputer

Dikembangkan oleh Seymour Papert dan partner

Tujuan pengembangan:

1. Membuat berbagai model metode belajar

2. Berinteraksi dengan model untuk memperbaiki hasil yang sudah dicapai

3. Mengembangkan cara untuk meningkatkan perasaan ingin belajar

Metode pengajaran LOGO :

a. dibantu

b. mencari jalan sendiri (kecerdasan buatan)

Kelebihan : kemampuan bertanya jawab secara lansung

Fasilitas yang terkenal : grafika kura-kura (turtle graphic) yaitu suatu lambang berbentuk segitiga di layar

SMALLTALK-80

– Menggunakan jaringan komputer (tiap komputer disebut OBJECT)

– Kelebihan : fasilitas grafis berkemampuan tinggi dan siap pakai

– Pemakai tidak perlu mengerti aspek teknis komputer, cukup pengetahuan dasar logika sehingga komputer mengarahkan mereka dengan cara yang mudah dimengerti.

ISYU & MASALAH

1. Apakah benar komputer meningkatkan kemampuan belajar?

2. Apakah komputer akan mendorong manusia untuk mengabaikan

lingkup sosialnya?

h1

E-EDUCATION 3 ( Materi PTSI C )

Januari 8, 2009

Manfaat e-Education
Ada banyak manfaat yang dapat dipetik baik oleh lembaga pendidikan, siswa dan masyarakat pada umumnya. Adapun rincian manfaat e-Education adalah sebagai berikut :

Bagi Lembaga Pendidikan :
1. Memperpendek jarak.
Lembaga pendidikan dapat lebih mendekatkan diri dengan siswa-i dimana jarak secara fisik dapat diatasi hanya dengan mengklik situsnya. Sementara itu birokrasi antara pendidik dan mahasiswa dapat dipersingkat, dimana siswa dapat langsung mengirimkan pesan dan melakukan konsultasi langsung melalui e-mail.

2. Perluasan pasar.
Jangkauan pasar peserta didik dapat menjadi luas dibandingkan dengan sistem pendidikan tradisional yang dibatasi oleh lokasi.

3. Perluasan jaringan mitra kerja.
Selain perluasan pasar, lembaga pendidikan juga melakukan perluasan jaringan mitra kerja. secara tradisional sangat sulit bagi semua lembaga pendidikan untuk membangun berkomunikasi dengan lembaga atau perusahaan di luar kota atau bahkan di luar negeri. namun melalui pembuatan situs lembaga maka kontak itu dapat dilakukan secara mudah, cepat, dan murah.

4. Biaya terkendali.
Lembaga pendidikan tidak perlu hadir secara fisik diberbagai kota dan penjuru dunia, namun dapat melakukan proses pendidikan di berbagai lokasi. Disamping itu, perkuliahan tidak memerlukan biaya pembangunan fisik, dan pengaturan jadwal kelas yang sangat membebani pejabat jurusan dan universitas. Melalui sistem ini biaya komunikasi juga dapat ditekan serendah mungkin.

5. Hemat.
Melalui pola paperless dimana distribusi materi pendidikan, jawaban tes dapat dilakukan secara elektronik, sehingga akan menghemat dari segi waktu untuk mengintegrasikan dengan database yang ada di komputer pusat waktu pengiriman, maupun biaya kertas dan perangko.

6. Cash flow terjamin.
Dengan sistem e-Education ini, cash flow lembaga akan terjamin, karena lembaga akan menerima pembayaran terlebih dahulu sebelum mengirim materi pendidikan yang dipesan siswa. Dengan pola seperti ini, maka modal yang dibutuhkan relatif lebih kecil.

7. Manfaat lainnya.
Antara lain meningkatkan citra lembaga, meningkatkan layanan pendidikan, menyederhanakan proses, meningkatkan produktivitas, mempermudah akses informasi, mengurangi biaya transportasi dan meningkatkan fleksibilitas.

Bagi Siswa :
1. Hemat.
Dimana siswa dapat mengikuti proses pendidikan setiap saat dengan akurat, cepat, interkatif, dan murah.

2. Biaya terkendali.
Biaya transport menuju lokasi sekolah, kemubngkinan terjadingan kecelakaan atau perkelahian dapat ditekan serendah mungkin, karena semua proses dapat dilakukan dari balik meja dan hanya mengklik mouse.

3. Fleksibel.
Siswa dapat mengikuti proses pendidikan dari berbagai temapt dengan berbagai kondisi, seperti dari rumah, temapt peristirahatan, warnet atau tempat-tempat lainnya. Siswa juga tidak perlu mengkondisikan dirinya untuk berpakaian dan berpenampilan rapi sebagaimana pada pendidikan tradisional.

Bagi masyarakat pada umumnya :
1. Lahirnya era e-Education membuka peluang kerja baru dengan pola kerja dan permodalan yang baru. Oleh karena e-Education tidak akan menggantikan sepenuhnya sistem sekolah tradisional, maka era ini memberi harapan bagi ketersediaan lapangan kerja baru.

2. e-Education akan menjadi wahana kompetisi antarlembaga pendidikan yang mengglobal sehingga masyarakat dapat menikmati materi pendidikan berkualitas standar dengan harga kompetitif.

Bagi Dunia Akademis :
1. Lahirnya era e-Education memberi tantangan baru bagi dunia akademis untuk mempersiapkan SDM yang memahami dan menguasai bidang tersebut.

2. Para peneliti ditantang untuk melakukan analisis terhadap pergeseran pola belajar, proses pendidikan dan pembayaran sistem kredit semester dalam usaha menemukan kesepahaman baru dan pengembangan teori dan konsep baru.

3. Sistem e-Education juga membuka kerangka baru dalam penjualan jasa pendidikan, di samping teknologi internet yang memungkinkan dilakukannya akses materi pendidikan dari jarak jauh. Dari perkembangan itu, dunia akademis ditantang untuk menemukan pola pendidikan jarak jauh yang bermutu.

Sumber :
Oetomo, Budi Sutedjo Dharma. 2002. e-Education Konsep, Teknologi dan Aplikasi Internet Pendidikan. Yogyakarta : Andi Offset.
Diposkan oleh m_win_afgani di 01:04
Label: komputer

h1

Januari 4, 2009

yunho...muacchhh

h1

Negri Q

Januari 4, 2009

Bakal Calon Presiden

Sejumlah tokoh telah mengumumkan akan mencalonkan diri atau menerima pencalonan pada 2009, diantaranya:

* Mantan Presiden Abdurrahman Wahid[2]
* Mantan Ketua DPR Akbar Tandjung[3]
* Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri[4]
* Direktur Eksekutif Freedom Institute Rizal Mallarangeng[5][6]
* Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.[7]
* Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.[8]
* Mantan Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra[9]

Tokoh-tokoh yang telah menyatakan kemungkinan akan mencalonkan diri antara lain

* Gubernur Yogyakarta Hamengkubuwono X.[10]
* Wakil Presiden Jusuf Kalla.[11]
* Mantan Panglima Kostrad Prabowo Subianto, [12]

Tokoh-tokoh lain yang dianggap memiliki peluang dalam pemilihan presiden antara lain,

* Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia / Panglima ABRI Wiranto.[13]

h1

jeritan palestina…

Januari 3, 2009
Indonesian Society for Palestine Freedom
Lima Bersaudara Korban Kebiadaban Zionis Israhell
Rabu, 31 Desember 2008

ImageTarget Israel adalah sebuah mesjid. Tetapi serangan roket itu telah merampas kehidupan lima anak kecil tidak berdosa.


Lima anak perempuan bersaudara sedang tertidur lelap ketika sebuah serangan udara Israel menghantam sebuah mesjid di sebelah rumah mereka di Gaza. Salah satu reruntuhan dinding mesjid jatuh ke atas asbes atap rumah kecil mereka, dan mereka semua terbunuh di atas peranduan mereka. Yang tertua, Tahrir, berusia 17 tahun, dan yang termuda, Jawahir, masih berusia empat tahun.

Mereka tumbuh dewasa dari hari ke hari tetapi dalam sekejap, saya kehilangan mereka,” kata ayah para gadis tersebut, Anwar Balousha, kemarin. Pria berusia 37 tahun itu bersama ketiga anaknya yang lain ikut mengalami cedera akibat serangan yang diarahkan kepada kamp pengungsian Jabalya yang padat penduduk.